RSUD Mandau Lakukan Kerjasama Pelatihan Maternal & Neonatal


DURI – RSUD Kecamatan Mandau telah melakukan Kegiatan Penanda Tanganan Kerja Sama dan Pelaksanaan Pelatihan Maternal & Neonatal serta Sosialisasi nomor contact WAlhatsApp Mandau Kepada Fasilitas Jejaring Rujuk Pasien pada tanggal (8/9/22) yang di awali dengan kata sambutan dari Ketua Akreditasi RSUD Mandau dr. Elvianis, M.Kes, sekaligus menyampaikan informasi penting tentang Pelatihan Maternal dan Beonatal ini.

Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Camat Mandau Riki Rihardi diwakili, Camat Pinggir Zama Riko yang diwakili, Camat Bathin Solapan Rusydy, ikut hadir Direktur RS Pertama Hati Dr .Afriyanti, M.Kes, Direktur RS Thursina dr. Devi Aswandi, Direktur RS Pertamina hulu Rokan, Kepala UPT Puskesmas Kabupaten Bengkalis, Ketua IBI, Ketua DDC dan Ketua D3R Bengkalis.

ADS:

Lagi Cari Agency Travel Pekanbaru Tujuan Medan untuk liburan atau pulang kampung? Hubungi Melody Travel untuk Perjalanan PP Travel Medan Tujuan Pekanbaru yang aman dan nyaman.

Kemudian di lanjutkan oleh Direktur RSUD Mandau dr. Chairiah yang memaparkan program inovasi terbaru dengan jalur media WhatsApp RSUD Mandau yang terkoneksi sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Bupati Bengkalis menuju Bengkalis yang bermarwah maju sejahtera.

Kemudian ditambahkannya lagi,” Salah satu langkah strategis yang dilakukan RSUD Mandau adalah peningkatan kapasitas tenaga bidan yang merupakan ujung tombak pelaksana program kesehatan ibu dan anak.

Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi perlu di laksanakan upaya yang terpadu dalam menangani permasalahan dan penyakit yang terjadi pada masa hamil, bersalin, nifas dan bayi neonatus, khususnya dalam menangani kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatus. Maka dari itu di perlukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dengan dilaksanakannya pelatihan ini.

Baca Juga  DLH Kabupaten Bengkalis Terkesan Tertutup, Soal PKS PT SIPP

Sehubungan dengan hal tersebut diatas Managemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau mempercayainya kepada ketua Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Mandau, dr. Fadrel Hidayat, SPOG (K) Obsos. MMR untuk menyelenggarakan Pelatihan Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal (KKMN) bagi sejumlah Direktur dan Kepala Rumah Sakit yang beroperasi di kota Duri, bidan fasyankes primer di Puskesmas Duri sebagai peserta pelatihan Maternal & Neonatal.

Kematian ibu dan bayi terutama terjadi pada saat persalinan dan hari pertama kehidupan, maka dilahirkannya sebuah Kebijakan bantuan dari tenaga kesehatan yang terampil, seorang ahli memang tidak dapat menjawab masalah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru, Oleh karena itu pekerjaan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan oleh tim dengan kerja sama.

Perlu dilakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan tersebut khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui pelatihan yang komperehensif dan tepat sasaran.

Salah satunya adalah melalui pelatihan teknis yang disebut dengan pelatihan penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal di puskesmas sehingga tenaga kesehatan tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan klinis, dalam melakukan resusitasi, stabilisasi dan transportasi saat memerlukan rujukan.

Kompetensi yang diharapkan dalam pelatihan ini merupakan kompetensi tim namun tetap sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Dengan dilakukan meningkatkan sistem kesehatan primer/dasar tersebut diharapkan dapat diperluas untuk pelayanan kesehatan dan pelayanan terhadap akses terhadap kesehatan.

Menurut Direktur RSUD Kecamatan Mandau dr. Chairiah yang didampingi oleh Kabid Humas RSUD Mandau Iwan ridwan, SKM dan Kasie Humas RSUD Mandau Ns, Mely syafitri S,Kep, yang disampaikan oleh dr. Fadrel Hidayat, SPOG (K) Obsos. MMR kepada sejumlah wartawan mengatakan, kegiatan pelatihan Instalasi Maternal dan Neonatal adalah sebuah instalasi yang menjalankan program dalam rangka akselerasi penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yang terdiri dari tata laksana emergency sampai dengan nifas dan bayi sampai usia 28 hari, Pelayanan obsteri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas, Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.(BN)

Baca Juga  Gotong Royong  Menjadi Solusi penanganan Banjir, Polsek siak kecil dan warga bersih kanal wujudkan pemilu damai

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *