Dukung Pengoperasian KMP Roro Sungai Pakning – Batam, Wigyo : Harus Utamakan Keselamatan Berlayar


BENGKALIS – MANDIRI POS, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjung Buton, Wigyo memberi dukungan atas rencana Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang dalam waktu dekat ini akan segera mengoperasikan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) dengan rute baru yaitu dari roro Sungai Pakning menuju Telaga Punggur Batam.

Hal ini diungkapkan Wigyo saat menerima kunjungan silaturahmi awak media di ruang kerjanya, Jl. Jend. Sudirman Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Senin, 29 Juni 2020.

ADS:

Lagi Cari Agency Travel Pekanbaru Tujuan Medan untuk liburan atau pulang kampung? Hubungi Melody Travel untuk Perjalanan PP Travel Medan Tujuan Pekanbaru yang aman dan nyaman.

Wigyo mengatakan, terkait rencana Pemkab Bengkalis tersebut, selagi tetap mengutamakan protokol kesehatan dan keselamatan berlayar, kami siap mendukung.

Pengoperasian pelabuhan penyeberangan seperti pelabuhan penumpang roro Sungai Pakning yang terletak di Desa Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu, terang Wigyo, bersinergi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

“Kesiapan infrastruktur kepelabuhanan, area parkir, pengaturan berat muatan, frekwensi dan rute penyeberangan adalah kewenangan Dishub Kabupaten Bengkalis dan BPTD sedangkan KSOP lebih berorientasi pada kelayakan kapal serta keselamatan berlayar,” terang Wigyo.

Selanjutnya, pria yang pernah bertugas di Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla serta Kepala KSOP Kelas II Cilacap ini menyatakan bahwa, mengingat jauhnya jarak lintasan penyeberangan yang akan ditempuh maka sangat penting memenuhi SOP yg ditentukan yaitu pemenuhan sertifikasi kapal, cara lashing kendaraan di atas kapal, kelengkapan sistem navigasi pelayaran dan pemenuhan alat alat keselamatan pelayaran.

Sebenarnya, lanjut Wigyo, yang paling utama dan sangat krusial saat ini adalah kelayakan konstruksi dermaga.

Baca Juga  Tahun 2020 Ini Sejarah Terburuk, Selepas 35 Tahun BKSGD Berdiri di Duri

Berkaca dari yang pernah terjadi di pelabuhan Tanjung Buton, ia berharap, Pemkab Bengkalis memperhatikan aspek kelayakan dermaga sebelum pengoperasian direalisasikan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mempertimbangkan dilakukannya asesmen terhadap dermaga,” terang Wigyo sambil meneguk kopi hangatnya.

Kita tidak ingin kejadian di pelabuhan Tanjung Buton terjadi di pelabuhan roro Sungai Pakning, harapnya.

Selain itu, lanjutnya, ia juga memohon agar hasil asesment yg dilakukan untuk Dermaga Dua terkait dengan kapasitas berat maksimal tetap dijaga dan dilaksanakan sebagaimana yang selama ini diterapkan di lapangan.

Selama ini, ujar Wigyo lagi, baik Dishub Bengkalis maupun BPTD serta KSOP telah berhasil bersinergi di lapangan. Alhamdulillah, terkait berat muatan telah diawasi dengan baik.

“Saya berharap, kondisi ini tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan ke depannya, untuk pelayanan yg lebih baik kepada masyarakat,” tutup Wigyo. (sir)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *