Lurah dan Kapus, Lakukan Pogging guna Cegah DBD


BAGAN BATU – Guna mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Puskesmas Bagan Batu, bersama dengan Kelurahan Bagan Batu Kota, Kecamatan Bagan Sinembah, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan Fogging atau penyemprotan insektisida untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti di Lingkungan jalan Suka Tani. Bagan Batu kota selama dua hari ini.

Kepala Puskesmas Bagan Batu Dr Josafat Silalahi saat di konfirmasi, Selasa (10/12) menjelaskan bahwa pemberantasan DBD harus terintegrasi mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan, dan penyuluhan kepada masyarakat.

ADS:

Lagi Cari Agency Travel Pekanbaru Tujuan Medan untuk liburan atau pulang kampung? Hubungi Melody Travel untuk Perjalanan PP Travel Medan Tujuan Pekanbaru yang aman dan nyaman.

“Masyarakat juga harus bekerjasama membantu puskesmas untuk menanggulangi demam berdarah sebab upaya Fogging yang dilakukan juga tidak akan efektif kalau masyarakat tidak melaksanakan 3M Plus,”ujarnya.

Dalam penerapan 3M Plus, kata josafad, yaitu menutup wadah penampungan air, mengubur atau membakar barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan menguras atau mengganti air di penampungan air minimal 1 kali dalam seminggu.

“Selain itu ada cara tambahan yang bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk menggunakan obat nyamuk oles, menggunakan kelambu saat tidur, dan menaburkan bubuk larvasida atau biasa disebut serbuk abate,”imbuhnya.

Dr Josafad menambahkan bahwa dengan adanya peralihan iklim dari kemarau ke musim penghujan tentu dapat menimbulkan kelembaban udara sehingga membuat nyamuk mudah berkembang biak dan dikhawatirkan akan mempengaruhi peningkatan resiko terjangkitnya DBD. DBD tidak akan mengancam apabila masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

“Untuk itu, kita berharap temuan kasus susfect DBD ini menjadi yang terakhir dan masyarakat dapat berperan serta dalam penanggulangan wabah demam berdarah ini,”Harapnya.

Baca Juga  Wabup Rohil buka musda Apkasindo.

Terkait soal adanya korban yang meninggal dunia, Dr Josafat belum bisa memastikan bahwa itu adalah faktor DBD dikarenakan baru sekali melakukan pemeriksaan, untuk memastikan ke absahannya harus dilaporkan dulu untuk memastikan kebenaran tersebut.

“Memang dibolehkan dalam teknis kerja disebutkan terjangkit demam berdarah (DBD) tetapi jika sudah menyangkut kematian itu belum diperbolehkan karena baru satu kali masa pemeriksaan. sesuai aturan harus minimal dua kali pemeriksaan baru bisa di sebutkan penyebab DBD, tetapi jika inggin lebih cepat mengetahui kepastianya harus melalui prosedur Otopsi baru dapat diketahui,”Bebernya.

Di tempat yang berbeda, Lurah Bagan Batu Kota Riwansyah Azhari SSTP saat ditemui dikegiatan Foging dirumah warga, Jalan Suka Tani, Kelurahan Bagan Batu Kota, mengatakan mulainya penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) Kelurahan bersama Puskesmas melakukan upaya pencegahan agar wabah tersebut tidak berkembang.

“Langkah tanggap Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir melalui Puskesmas Bagan Batu bersama kelurahan melakukan upaya penyemprotan (Foging) dan sosialisasi hidup sehat agar tidak berkembangnya wabah demam berdarah demi pelayanan ektra harus kita lakukan. Agar tidak ada yang terserang Penyakit DBD,”tandasnya.nef

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *