Pantauan terlihat jelas diduga kondisi kerusakan diakibatkan kendaraan berat milik perusahaan perkebunan astra agro lestari group itu setiap hari melintas.

“Kita pun heran baru beberapa tahun sudah alami kerusakan,” ujar Jufri salah satu warga saat melintas ditemui media ini Rabu (21/5/2024).

Kendaraan yang melintas kata sumber tidak sesuai dengan kondisi aspal yang dibangun.

“Kalau sudah rusak yang dirugikan warga sekitar yang saban hari menggunakan jalan ini,” sebut sumber.

Sebelumya kata Sumber untuk mendapatkan pembangunan jalan aspal warga berulang kali menggelar aksi unjuk rasa dengan menahan kendaraan milik perusahaan saat melintas saat itu.

“Berulang kali di lakukan aksi demo untuk mendapatkan jalan aspal dari Perusahaan,” katanya.

Permintaan dari warga supaya di aspal sepanjang 2,8 km, namun terealisasi hanya sekitar 1 km lebih.

“Warga yang melintas harus menikmati debu yang ditimbulkan dari jalan yang belum diaspal,” katanya.

Sebelum nya Perusahaan melakukan penyiraman secara rutin untuk menghindari debu.

“Namun kini sudah tidak ada tampak lagi di lakukan penyiraman,” Sebut Ujang warga lain.(rls)