Ketika berhadapan dengan api yang disebabkan oleh cairan mudah terbakar seperti bensin, minyak, atau alkohol (kebakaran Kelas B), air saja seringkali tidak efektif, bahkan bisa memperburuk situasi. Di sinilah foam system atau sistem pemadam busa menunjukkan keampuhannya sebagai solusi proteksi kebakaran spesialis.
Bagaimana Foam System Bekerja?
Sistem ini bekerja dengan mencampurkan air dengan konsentrat busa (foam concentrate) untuk menghasilkan larutan busa. Larutan ini kemudian dialirkan melalui peralatan khusus (foam generator atau nozzle) untuk menghasilkan busa pemadam api yang kemudian disemprotkan ke permukaan cairan yang terbakar.
Busa tersebut membentuk lapisan selimut tebal yang bekerja dengan tiga cara simultan:
- Mendinginkan: Kandungan air dalam busa membantu menurunkan suhu bahan bakar.
- Memisahkan (Separating): Lapisan busa secara fisik memisahkan api dari uap bahan bakar, memutus pasokan “makanan” bagi api.
- Menekan (Suppressing): Selimut busa mencegah pelepasan uap mudah terbakar dari cairan, sehingga mencegah api menyala kembali.
Aplikasi Foam System
Karena kemampuannya yang luar biasa dalam menangani kebakaran cairan, foam system sangat vital digunakan di berbagai industri, seperti:
- Kilang Minyak dan Petrokimia: Untuk melindungi tangki penyimpanan bahan bakar.
- Bandara: Di hanggar pesawat dan kendaraan pengisi bahan bakar.
- Pelabuhan: Untuk area bongkar muat bahan kimia cair.
- Pusat Manufaktur dan Gudang: Tempat penyimpanan cat, pelarut, dan bahan kimia lainnya.
Dengan berbagai jenis konsentrat yang tersedia (seperti AFFF, AR-AFFF, dan high-expansion foam), foam system dapat dirancang untuk memberikan perlindungan yang paling efektif sesuai dengan jenis risiko kebakaran yang dihadapi.