Legitnya Gula Sawit Solusi Jitu Saat Defisit di Daerah Penghasil Sawit

Legitnya Gula Sawit Solusi Jitu Saat Defisit di Daerah Penghasil Sawit
Legitnya Gula Sawit Solusi Jitu Saat Defisit di Daerah Penghasil Sawit

Mandiripos.com- Meskipun tidak setenar gula merah (Brown Sugar) yang berasal dari pohon aren dan pohon kelapa, ternyata gula merah yang berasal dari pohon kelapa sawit bisa menjadi alternatif lain sebagai pengganti gula aren atau gula kelapa dengan Legitnya Gula Sawit Solusi Jitu Saat Defisit di Daerah Penghasil Sawit kualitas yang tidak kalah dengan gula tersebut di atas.

Sesuai dengan namanya, gula sawit memang berasal dari tanaman kelapa sawit namun proses pengambilan niranya berbeda dari pohon aren atau kelapa . Kalau nira kelapa atau aren diperoleh dengan menderes/menyadap bakal tandan buah, nira sawit diperoleh pada saat batang sawit sudah ditebang.

Caranya, dengan mengambil air yang menetes dari batang pohon itu. Batang pohon sawit yang sudah ditumbangkan dibelah pada bagian pucuknya dan dari pucuk itulah kemudian akan menetes air nira Ini biasa dilakukan pada saat replanting atau penanaman kembali tanaman sawit yang sudah berusia 25- 30 tahun dan sudah tidak produktif lagi.

Adalah Hermanto Saragih (29) pria asal Tebing Tinggi Sumatera yang sudah hampir 4 tahun menetap di Bagan Batu ini telah menggeluti pekerjaan sebagai pembuat gula merah sawit dengan hasil produksi antara 500 kg hingga 1 ton setiap bulannya.

“kalau di sini (Bagan batu..red) saya sudah 3 tahun menekuni usaha gula merah ini, kalau sama di Kampung saya lebihlah karena saya merantau kemari memang berniat mau buat gula merah, soalnya di sini kan banyak bahan bakunya, sawit banyak kali di sini kalau di kampung (di tebing) kan sedikit, ” ujar Hermanto saat ditemui Mandiripos.com disela-sela kesibukannya memproses gula merah di kediamannya, Sabtu malam 21/09/2019 kemarin

Baca Juga  5 Rekomendasi Toko Sewa Papan Bunga Pekanbaru Termurah!

Diakui Hermanto bahwa dari pekerjaan yang digelutinya tersebut memang cukup menjanjikan sehingga dirinya dengan dibantu istrinya totalitas dalam pekerjaannya ini, apalagi dengan harga yang lumayan bagus menurutnya sangat cocok dikembangkan diwilayah ini,

“bahan baku banyak di sini jadi cocok kalilah dikembangkan, seperti saya dalam sebulan bisa menjual 500 kilo sampai 1 ton perbulan, dikali 14 ribu sekilo udah berapa uangnya, kan udah cukup untuk kehidupan sehari-hari, makanya saya nggak ada kerja lain saya fokus ngerjain ini, “terangnya.

Namun demikian lanjut Hermanto, sebagai usaha kecil tentunya masih sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah, dari segi permodalan terutama sekali untuk pembelian gula putih, karena untuk menghasilkan 25 kilogram gula merah sawit membutuhkan 10 kilogram gula putih,

“Gula putih itu dipakai sebagai bahan tambahan untuk mengentalkan adonam gula merahnya, makanya kami sangat berharap pemerintah bisa membantu permodalan, “ujarnya berharap.(Ind)

5/5 - (1 vote)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *