Meski Sudah Ada Rambu lalin, Truk Odol di Basira Tetap Melenggang Melintas


BAGAN SINEMBAH RAYA (BASIRA) – Masyarakat Kecamatan Bagan Sinembah Raya hanya bisa pasrah melihat kedigdayaan truk Odol milik Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang setiap hari melintasi sehingga berdampak terjadi kerusakan jalan dimana-mana.

“Kami masyarakat hanya bisa pasrah, karena protes pun tidak ada gunanya karena tidak direspon oleh pihak yang berwenang, apalagi sampai buat aksi jelas masyarakat yang salah karena perusahaan memiliki segalanya, ” ujar salah seorang warga Basira, Sulaiman kepada awak media, Ahad (10/1).

Rasa kepasrahan warga ini menurutnya bukan karena tidak mampu, melainkan akibat tak berdaya melawan kekuatan.

” Termasuk hak masyarakat Bagan Sinembah Raya mereka yang memiliki akhirnya masyarakat yang dilaporkan ke polisi dan kalau itu terjadi pasti ditangapin karena sudah pernah terjadi,” ucapnya lagi.

Menurutnya, sejauh ini kualitas jalan yang ada di kecamatan Basira itu adalah Kelas III, namun kenyataannya truk ODOL tetap melenggang dan tidak ada teguran atau tindakan dari pihak berwenang.

” Intinya, kami masyarakat yang awam ini bingung mengartikan hukum di Indonesia. Karena sudah jelas jalan kelas III dan Truk yang melintas milik Pabrik Kelapa Sawit jenisnya Tronton dan Intercoller tetapi bebas melintas tanpa ada hambatan sama srkali, ” tegasnya.

Oleh karena itu, menurutnya tidak heran jika pada akhirnya banyak ditemukan badan jalan yang mengalami kerusakan.

” Jalan yang rusak akibat kendaraan yang melintas over kapasitas menurut yang kami alami selama ini ternyata bukan suatu pelanggaran, namun begitu masyarakat perbaiki jalan dan sedikit terjadi hambatan untuk perusahaan itu sebuah pelanggaran,” ungkapnya sambil senyum.

Dalam kesempatan ini dirinya meminta kepada pihak pemerintah kabupaten Rokan Hilir untuk ikut memikirkan kondisi tersebut, karena dampak negatif yang dirasakan warga sekitar sangat besar.

Baca Juga  Penerimaan Pajak PBB P2 Minim

” Dimana wahai kalian pemangku wewenang janji selama ini tidak bisa ditertibkan karena tidak ada rambu-rambu setelah ada rambu jalan belum ada sosialisasi, lihat sekarang semangkin banyak truk yang melintas dan lihat semangkin bertambah yang rusak kami mengunakan jalan hanya untuk kegiatan seperlunya jika untuk usaha hanya untuk biaya makan sehari hari tetapi perusahaan melintas jalan kami dan membuat rusak untuk keuntungan bermilyar-milyar,” keluhnya.

Dijelaskan Sulaiman, jika pihak perusahaan berkata jalan yang rusak harus diperbaiki, maka warga juga siap untuk sama-sama kelapangan melihat dimana titik jalan yang diperbaiki tersebut.

“Jika mereka (perusahaan,Red) mengatakan jalan yang rusak diperbaiki maka kami masyarakat siap bersama sama untuk melihat jalan yang mana yang diperbaiki bertambah rusak dan hancur baru benar seandainya di siram mereka pakai batu itu karena ulah mereka dan bukan semangkin baik tapi kami penguna sepeda motor semangkin bahaya karena jalan aspal jadi berkerikil,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan melihat kondisi saat ini semangkin yakin bahwa seluruh elemen yang berwenang atas jalan ini tidak peduli.

” Sebagai masyarakat kami menilai ketidakpedulian pihak berwenang terhadap keluhan masyarakat sudah ada sebabnya,” pungkasnya.ris

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *