Semarang–Wali Kota Semarang Hevearita G, Rahayu saat membuka Seminar Internasional dan rapat Kerja Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-10 tahun 2023 mengatakan dulu kota lama Semarang ini, kumuh dan digunakan untuk hal-hal negative, namun berkat dukungan semua pihak kawasan ini 5 tahun lalu, berhasil di pugar.
“Kota lama dulu nya seperti tempat jin buang anak, kumuh dan tidak terawat, namun berkat gotong royong semua pihak, perlu bapak ibu ketahui, izin menyampaikan bahwa kota lama ini revitalisasinya di bantu oleh Kementrian PUPR senilai Rp217 milyar. Bapak-ibu bisa melihat hasilnya dan menyaksikan jalan-jalan utama tidak ada kabel yang bergantungan, semua di tanam di tanah,”ujarnya, di Kota Lama Semarang, Rabu (23/8/2023).
Hevearita berharap momentum Rakernas JKPI ini mampu menghidupkan identitas dan kolektif memori sejarah dan warisan budaya bangsa.
“Tugas kita sebagai kepala daerah, komponen pemerintah untuk mencegah pudarnya bangunan pusaka yang tersebar di setiap daerah,”kata dia.
Indonesia boleh bangga, karena tercatat di World Heritage UNESCO memiliki 9 situs budaya terbanyak di Dunia kemudian di susul Vietnam.
“Saat ini, kota Semarang masuk tentatif list di UNESCO harapan kami bisa di setujui menjadi warisan budaya dunia,”pinta wali kota yang berasal dari PDI-P itu.
Bupati Siak Alfedri usai menghadiri seminar internasional JKPI 2023 di temui menyebutkan akan mengusulkan rekomendasi-rekomendasi hasil dari seminar internasional di forum Rakernas ke 10. Salah satunya bagaimana asat heritage di daerah, bukan di kuasai aset pemda namun, tercatat di instansi lain.
“Kita akan dorong rekomendasi hasil seminar ini, di Rakernas, salah satu yang menjadi rekomendasi kita bagaimana aset-aset world heritage yang ada di daerah yang masih di bawah kepemilikan lembaga lain. Perlu ke hadiran negara dalam hal ini kementrian dan lembaga aset ini di list di mutasikan peruntukan ke daerah, sehingga kita merawat dan memeliharanya, dan di fungsikan seperti kota lama ini,”kata dia.
Menurutnya, pelestarian kota pusaka warisan budaya ini tidak nya satu kementrian, namun lintas kementrian namun ada di kementrian PUPR, Pariwisata, Pendidikan, Kelautan dan Kementrian Investasi.
“Artinya, peran-peran ini yang perlu di sinergikan. Di rakernas JKPI akan ada penerimaan anggota baru,”ucapnya.
Ia juga mengatakan dalam waktu dekat akan membentuk Badan Pengelolan Kawasan Cagar Budaya dan Kota Pusaka Siak yang saat ini aturannya tengah revisi.
“Badan pengelola kawasan cagar budaya, menjadi syarat suatu kawasan bisa di setujui menjadi kawasan kota pusaka dan World Heritage oleh UNISCO, jadi kita sudah siapkan tinggal menunggu regulasinya, dan nanti ketuanya langsung pak Wakil Bupati,”ujar Alfedri.
Ia juga menyebutkan, melalui Rakernas JKPI dirinya bersama kepala daerah lain, akan mendorong pemerintah pusat membantu Pemda dalam hal dukungan anggaran, agar bangunan cagar budaya yang tersebar di kabupaten kota anggota JKPI bisa di revitalisasi.
“Melalui forum JKPI 2023 ini, kita ingin keterlibatan Kementrian lembaga terkait, untuk memperhatikan cagar budaya, warisan benda dan tak benda yang di miliki daerah melalui dukungan anggaran,”singkatnya.
Seminar internasional JKPI itu, menghadirkan narasumber bertaraf internasional muai dari guru besar Universitas Nasional Singapura Prof Johannes, Prof Wiendu nuryanti dari UGM, Direktur Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ristek serta dari George Town world Heritage Incorporated Muhammad Hijas Sahari.(red).
Eksplorasi konten lain dari Berita Informasi Terupdate, Teraktual dan Terkini Indonesia
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.