KT. Basira goro jembatan, perusahaan PT. AASP berang


BASIRA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap fasilitas publik, Karang Taruna Basira didukung Aliansi Peduli jalan Basira melakukan gotong-royong pengecoran badan jembatan yang amblas di kelurahan Bagan Sinembah Kota, Ahad 13/9/2020.

Pengecoran badan jembatan tersebut dilakukan karena keprihatinan Taruna kecamatan Bagan Sinembah atas kondisi jalan lintas kecamatan Basira yang mengalami kerusakan pada sejumlah titik lokasi akibat banyaknya kenderaan over kapasitas atau ODOL (Over Dimensi Over Load) yang rutin melintasi jalan Basira yang diketahui sebagai jalan kelas 3 C.

“Kami sebagai warga di sini sangat prihatin dengan kondisi jalan ini karena sudah tidak layak lagi mereka lewat itu dengan muatan berat melintasi jalan kapasitas jalannya sudah tidak bisa dilalui truk ODOL, makanya hari ini kami karang taruna bergotong-royong mengecor badan jembatan, “Ujar ketua Karang Taruna Basira, Andri kepada media ini usai goro pengecoran badan jembatan jalan lintas Basira Bangun Rejo.

Dilanjutnya, dalam gotong-royong pengecoran badan jembatan tersebut di lokasi sempat terjadi perang argumen antara pihak perusahaan PT. AASP dengan Karang Taruna di lokasi yang mana pihak perusahaan keberatan karena kenderaannya yang ODOL tidak bisa melalui badan jembatan yang dicor tersebut,

“Tadi KTU dan Humas AASP sempat debat dengan kami, mereka ngotot minta tetap lewat, kita tidak melarang kenderaan mereka asal tidak merusak cor -an kita tadi, tapi ya gak mungkin nggak merusak karena secara truk mereka itu kan truk ODOL tentunya kalau melintas pasti merusak badan jalan itu lah, sempat juga tadi dari kepolisian truk ke lokasi mungkin perusahaan yang sudah lapor polisi, kan lucu perusahaan ini masak kita perbaiki jalan kok diributin sampai bawa-bawa polisi, aneh perusahaannya, “papar Andri kesal.

Baca Juga  Silaturahmi PWI Rohil Dihadiri Kasubag Humas Polres Rohil

Masih kata Andri, dijelaskan bahwa biaya perbaikan jembatan ini berasal dari swadaya sendiri,

“Ini anggarannya dari kita sendiri ya tidak dari perusahaan ya, ini perlu dicatat dan diketahui kalau kita berbuat ini karena keprihatinan kita terhadap kondisi jalan tentunya hal ini berbeda dengan yang dilakukan perusahaan, mereka melakukan perbaikan jalan bukan karena kepedulian tetapi karena kebutuhan akan akses jalan, ini yang harus dipahami semua, “papar Andri.

Usai pengecoran badan jembatan ini sambung Andi, dimintanya kepada seluruh kenderaan yang over dimensi agar untuk sementara mengambil jalan alternatif lain,

“Untuk perusahaan, pemilik kenderaan dan pengemudi kenderaan over dimensi over load setidaknya dalam 5 hari ini saya beritahukan agar jangan lewat jembatan ini dulu ya supaya corannya benar-benar dan kokoh jadi jembatan ini bisa tahan lama, “ucapnya

Ditegaskan pria yang berprofesi sebagai wartawan ini bahwa Karang Taruna Basira tidak ada maksud untuk memberhentikan kenderaan melintas,

“Ada yang bilang kita menyetop kenderaan, ini saya tegaskan ya kita tidak ada memberhentikan kenderaan, semua boleh lewat asal tidak melindas coran jembatan, tapi kalau ada juga mobil besar yang memaksa melintas dan merusak coran itu kita akan persoalkan, kita akan laporkan, saya tidak main-main ya, ini bukan gertak sambal, “pungkas Andri berang.

Aliansi Masyarakat Peduli Jalan Basira mengapresiasi goro yang dilakukan KT Basira namun disesalkan aliansi ada tindak reaktif perusahaan PT. AASP yang terlalu berlebihan,

“Kita dukung karang taruna Basira ini luar biasa harus disupport sepenuhnya, tapi yang kita sayangkan perusahaan AASP itu kok berlebihan, marah-marah sampai laporkan gotong-royong mereka ke Polres ini kan sudah berlebihan perusahaan itu apa maksud mereka, kok jadi mereka yang membenturkan Karang Taruna dengan aparat kepolisian, aneh-aneh saja itu Perusahaan gotong-royong kok diributin, “Kata Perwakilan aliansi masyarakat peduli jalan, Habib Gultom didampingi Elizar Siregar geram. (IND)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *