Belum Habis Tahun, Proyek DAK Rp 8 Miliar Hancur Lebur


RUPAT-(BENGKALIS)-Jauh dari pantauan dan pengawasan masyarakat. Begitulah pernyataan warga yang bermukim disekitar Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Rupat. Proyek Jalan Pemuda ini ternyata baru dibangun di Tahun 2019 dengan alokasi anggarn sebesar Rp 8,401 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK).

Jika ditempuh, proyek peningkatan Jalan Tanjung Kapal ini tidak begitu jauh. Hanya sekitar lebih kurang 1 kilomete lebih. Tidak banyak yang tahu jika di lokasi itu terbangun badan jalan yang sudah ditingkatkan menjadi pekerjaan base.

Pantauan media ini du lokasi ruas Jalan Pemuda itu bertengger plang proyek yang terlihat terdapat kekurangannya. Plang proyek dipinggir jalan itu bertuliskan jenis pekerjaan peningkatan Jalan Tanjung Kapal. Pelaksana kegiatan CV. Pajar Rupat Utara. Berlabel Pemerintah Kabupaten Bengkalis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

Disinyalir pekerjaan base ini, syarat korupsi. Pasalnya, belum berakhirnya Tahun Anggaran (TA) 2019, ada beberapa titik jalan poros yang rusak dan digenangi air hujan. Sementara, nominal anggaran dari DAK itu seakan tidak sebanding dengan volume pekerjaan.

Salah seorang warga setempat, Ardi (40) berkisah, jika ruas jalan itu sampai hari ini sangat sulit dilewati pengendara sepeda motor. Ardi merupakan sekian warga Rupat yang sudah melintasi ruas jalan itu. Ia pun sangat mengeluhkan adanya beberapa ruas jalan yang baru dibase sudah banyak yang rusak.

“Kalau ini terus dibiarkan ditakutkan nanti akan bertambah parah. Sebaiknya, pemerintah daerah atau stakeholder yang bertindak sebagai fungsi pengawasan kegiatan pemerintah, turun ke kampung kami ini, lihatlah kondisinya,”tutur Ardi, Senin (18/11).

Tak hanya pengendara sepeda motor. Kendaraan roda empat yang melintasi ruas jalan itu juga seakan tak percaya, jika dana sebesar Rp 8 miliar lebih untuk peningkatan Jalan Tanjung Kapal ini, tak sebanding dengan kondisi di lapangan.

Baca Juga  Apresiasi Kepada Bumdes MJ Pakning Asal, Telah Memproduksi Hand Sanitizer.

“Kalau ada warga yang mengunakam mobil kecil seperti Agya pasti akan kandas. Padahal untuk melaksanakan pekerjaan tersebut itu menelan biaya sebesar Rp 8 miliar lebih,”katanya lagi.

Camat Rupat Khairunazri, S.STP, MPA saat dikonfirmasi terkait proyek peningkatan Jalan Tanjung Kapal yang dikeluhkan warga menjelaskan, ruas jalan tersebut dibuka baru, selama pekerjaan aksesnya juga terbatas ke pekerja. Sedangkan masyarakat hanya 1 atau dua orang yang berkebun melewati ruas Jalan Pemuda itu.

“Memang semenjak aktif, ruas jalan itu sibuk dilalui kendaraan roda empat dan kendaraan bermuatan, seakan tidak ada henti-hentinya,”kata Khairunazri saat dikonfirmasi WhatApp nya, Rabu (20/11).

Ditanya soal pekerjaan pada plang proyek tanpa tertera konsultan pengawas dan perencana. Pria yang akrab disapa Ayuang ini mengutarakan, hal itu belum dapat diketahui secara teknis. “Apakah faktor frekuensi penggunaan atau pekerjaannya, yang tak beres tak dapat saya menjawab,”sebutnya. (BD)

Ayo Berikan Rating Terbaik pada tulisan ini 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *